Dalam hal teknologi RFID, UHF RFID memiliki jarak pengenalan yang jauh, hingga 10m atau lebih, dan memiliki tingkat pengenalan yang cepat. Secara otomatis dapat mengumpulkan data karakteristik seperti nomor objek, atribut, dan status. Dan memiliki penerapan yang kuat dalam manajemen digital personel, aset, dan barang. NFC dapat mengidentifikasi dan mengirimkan data dalam jarak dekat, dengan jarak identifikasi efektif sekitar 10 cm, dan mendukung koneksi dua arah, yang dapat menciptakan lingkungan enkripsi tinggi dan keamanan tinggi untuk interaksi data antar perangkat. Ia memiliki potensi anti-pemalsuan yang tidak terbatas.

RFID frekuensi ganda adalah arah utama untuk aplikasi industri RFID di masa depan

Saat ini, penerapan teknologi RFID frekuensi ganda yang paling sukses adalah anti-pemalsuan alkohol, seperti Wuliangye, Moutai, dan brendi merek Prancis Remy Martin. Diketahui bahwa Wuliangye sebelumnya telah menggunakan teknologi UHF RFID untuk mencegah pemalsuan dan anti penyelundupan. Teknologi UHF dapat memfasilitasi manajemen cerdas dealer di bidang logistik dan pergudangan, namun tidak kondusif bagi konsumen akhir untuk melakukan identifikasi anti-pemalsuan. Karena konsumen tidak memiliki perangkat query yang sesuai, sulit bagi konsumen akhir untuk memeriksa keaslian barang melalui UHF. Setelah diperkenalkannya frekuensi tinggi, konsumen dapat memeriksa keaslian produk hanya dengan menggunakan smartphone berkemampuan NFC. Satu chip dan frekuensi ganda nyaman bagi konsumen dan dealer.

Pada tahun 2015, Remy Martin mulai menerapkan teknologi RFID pada botol wine. Konsumen dapat memperoleh informasi seperti poin reward Remy Martin, aktivitas preferensial, dan informasi lainnya, serta informasi sertifikasi asal anggur, dengan mendekati botol anggur tersebut menggunakan ponsel cerdas berkemampuan NFC. Dan begitu konsumen membuka kemasan botolnya, antena tag rusak dan mengirimkan sinyal yang menandakan bahwa botol tersebut telah berubah dari keadaan tertutup menjadi keadaan terbuka.